Selasa, 29 November 2011

MANAJEMEN PRODUKSI


A.      PENGERTIAN PRODUKSI

Produksi adalah kegiatan perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa dari bahan-bahan atau sumber-sumber faktor produksi dengan tujuan untuk dijual lagi. Pengertian produksi tersebut memberikan arti lebih jauh lagi mengenai peranan manajer produksi. Tanggung jawab produksi sangat berkaitan erat dan secara langsung memberikan dampak yang besar bagi perusahaan. Oleh karena itu tanggung jawab manajer adalah memutuskan keputusan-keputusan penting untuk mengubah sumber-sumber ekonomi menjadi hasil yang dapat dijual.
Kalau diperinci lebih lanjut keputusan manajer produksi ada dua macam :
a.       Keputusan yang berhubungan dengan desain dari sistem produksi manufaktur.
b.      Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian sistem tersebut baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Adapun proses produksi menurut pembagian yang macam-macam digolongkan menjadi 4 golongan :
1.       Sifat produk
2.       Tipe proses produksi (jangka waktu produksi)
3.       Berdasarkan manfaat yang diciptakan
4.       Teknik (sifat) proses produksi


B.      KEGIATAN PRODUKSI

Kegiatan produksi adalah salah satu bagian dari beberapa kegiatan perusahaan di samping kegiatan personalia, keuangan dan pemasaran. Keempat kegiatan perusahaan tersebut tidak bisa dipisah-pisahkan karena merupakan satu kesatuan yang menjadikan perusahaan berhasil, maju dan berkembang. Kegiatan produksi atau fungsi produksi, pelaksanaan maupun pencapaian tujuan bagi produksi menjadi tanggung jawab manajer produksi. Pada fungsi produksi di sini, seorang manajer produksi akan menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan perusahaan secara keseluruhan dan harus diatasi.
Masalah-masalah di bagian produksi diantaranya :
1.       Perencanaan produksi
2.       Perencanaan fasilitas fisik produksi
3.       Pengendalian produksi
4.       Pengendalian persediaan dan kualitas produksi
5.       Pemeliharaan peralatan

2.1. Perencanaan Produksi

        Perencanaan produksi adalah proses kegiatan penelitian dan pengembangan produk baru maupun produk lama yang nanti akan dan telah diproduksi perusahaan. Tujuan perencanaan produk berarti secara garis besar merencanakan bagaimana tindakan yang akan dilakukan untuk memproduksi produk baru yang laku dijual dan bagaimana kalau produk lama sudah mencapai tahap kejenuhan sehingga perlu dikaji lebih lanjut agar laku dijual di pasar.
        Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan produk adalah sebagai berikut :
1.       Manfaat produk bagi konsumen
2.       Permintaan pasar
3.       Potensi pasar
4.       Kemungkinan pengembangan produk dimasa yang akan datang
5.       Kekuatan persaingan, dan sebagainya

2.2. Perencanaan Fasilitas Fisik Produk

        Perencanaan fasilitas fisik produk adalah merupakan suatu proses integrasi di mana semua aspek produktifitas harus dipertimbangkan dengan masak. Fasilitas fisik perusahaan misalnya : gedung, tempat bekerja, mesin dan sebagainya. Fasilitas fisik perusahaan termasuk perencanaan fasilitas fisik perusahaan.
        Kalau diperinci lebih lanjut, aspek-aspek perencanaan fasilitas fisik perusahaan terdiri dari :
a.       Penentuan lokasi perusahaan
b.      Bangunan
c.       Perencanaan tata letak fasilitas produk
d.      Perencanaan lingkungan kerja

2.3. Pengendalian Produksi

        Pengendalian produsi adalah berbagai kegiatan dan metode yang digunakan oleh manajemen perusahaan untuk mengelola, mengatur, mengkoordinir dan mengarahkan proses produksi (peralatan, bahan baku, mesin dan tenaga kerja) ke dalam suatu arus aliran yang memberikan hasil dengan jumlah biaya yang seminimum mungkin dan waktu yang secepat mungkin.
        Pengendalian produksi yang dilaksanakan pada perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain akan berbeda-beda tergantung pada sistem dan kebijaksanaan perusahaan yang digunakan. Pengendalian produksi dapat dilakukan :
a.       Order Control : perusahaan yang beroperasi berdasarkan pesanan dari konsumen sehingga kegiatan operasionalnya juga tergantung pada pesanan tersebut.
b.      Flow Control : perusahaan yang beroperasi untuk menghasilkan produk standar sehingga sebagian produk merupakan produk untuk persediaan dalam jumlah yang besar.
Pengendalian keduanya bertujuan sama bagaimana jangka waktu arus material apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan demikian juga bagaimana transportasi dari pabrik (proses produksi) ke gudang dan dari gudang ke tempat penyimpanan.
Tahap dalam pengendalian produksi (fungsinya) :
a.       Production Forecasting
b.      Routing
c.       Schedulling
d.      Dipatching
e.      Follow up

2.4. Pengendalian Persediaan dan Kualitas

        Bahan baku merupakan salah satu faktor pembentuk terjadinya barang jadi sehingga segala sesuatu yang menyangkut bahan baku harus benar-benar diperhatikan. Masalah tersebut diantaranya :
û  Bagaimana jumlah bahan baku yang tersedia tidak kurang karena akan mengganggu jalannya proses produksi.
û  Bagaimana jumlah bahan baku agar jangan terlalu berlebih karena merupakan pemborosan kalau terlalu lama.
û  Bagaimana agar biaya ekstra yang digunakan untuk memesan bahan baku yang kurang (karena mengejar target jumlah produksi dan kapasitas mesin yang terpakai).
Ada satu cara untuk menentukan berapa sebenarnya jumlah bahan baku yang perlu disediakan perusahaan dengan biaya yang paling minimum (dalam arti paling menguntungkan perusahaan). Dengan kata lain perusahaan akan mempunyai persediaan yang paling menguntungkan jika melakukan pemesanan yang ekonomis.
Faktor-faktor yang mempengaruhi EQO adalah sebagai berikut :
·         Jumlah kebutuhan bahan baku per tahun (B)
·         Biaya pemesanan (BP)
·         Biaya penyimpanan (BS)
·         Harga bahan baku (H)
Kalau dijadikan dalam suatu rumus EQO adalah :

Jumlah pemesanan ekonomis =    2 x B x BP
     Hx BS

2.5. Pengendalian Biaya dan Pemeliharaan

        Pengendalian biaya produksi dilakukan untuk mengetahui berapa besarnya volume penjualan yang menghasilkan keuntungan, kerugian atau hanya cukup untuk menutup biaya total yang telah dikeluarkan perusahaan.
         Dengan meniliti lebih cermat biaya-biaya apa saja yang dibutuhkan dalam proses produksi maka dapat dianalisa berapa volume penjualan yang terjual di perusahaan tersebut beserta pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan tersebut.
        Cara yang digunakan untuk menganalisis seluruh biaya yang diperlukan untuk berapa pendapatan yang diterima perusahaan beserta hasil keuntungan yang diperoleh perusahaan dapat dipakai rumus sebagai berikut :
                        FC
BEP =   
                    P – V
Dimana :
·         BEP (Q) : jumlah unit yang dihasilkan
·         FC           : biaya tetap (fixed cost)
·         V             : variabel cost (biaya variabel)






Widyatmini, Pengantar Bisnis, Gunadarma, Jakarta, 1992
 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar